Izul Ikhlazul Blog

NEW DELHI - Komite Palang Merah Internasional mengirimkan bukti-bukti kepada para pejabat diplomatik Amerika Serikat (AS) mengenai kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan India di Kashmir. Demikian isi salah satu bocoran kabel yang dirilis WikiLeaks baru-baru ini.

Sejumlah kunjungan yang dilakukan ke pusat penahanan di Kashmir pada 2002 hingga 2004 telah mengungkap sejumlah kasus pemukulan, penyiksaan dengan sengatan listrik, pelecehan seksual dan berbagai bentuk perlakuan tidak manusiawi lainnya.

Organisasi kemanusiaan ini menyimpulkan pihak India telah melakukan pembiaran terhadap tindak penyiksaan yang dilakukan terhadap para tahanan tersebut. Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari pihak AS, India ataupun Komite Palang Merah Internasional menyusul pengungkapan dokumen ini.

Seperti dikutip BBC, beberapa kalangan menyebut pengungkapan ini akan memalukan bagi Delhi jika terbukti kebenarannya. Pasalnya kemunculan laporan ini terjadi di tengah meningkatnya sensitivitas atas persoalan Kashmir, wilayah yang terus menjadi sengketa ototritas India dan Pakistan.

Data-data ini dipeblikasikan oleh surat kabar The Guardian di Inggris. Koran ini adalah salah satu dari lima media yang "digunakan" WikiLeaks untuk mempublikasikan "hasil kerja" mereka. Surat kabar- surat kabar lainnya adalah New York Times di AS, Le Monde di Prancis, El Pais di Spanyol, dan Der Spiegel di Jerman.

WikiLeaks mengakui mereka memiliki sekira 250.000 kawat diplomatik rahasia, yang berisikan percakapan antara Kementerian Luar Negeri AS dan ratusan Kedutaan Besar AS yang tersebar di seluruh dunia. Sejauh ini baru sebagian dokumen yang mereka sebarkan ke publik.