WASHINGTON - Menurut bocoran kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) oleh WikiLeaks, Pemerintah Indonesia dituduh mengancam akan membatalkan kunjungan Presiden AS Barack Obama lalu, jika dia tidak mencabut larangan bantuan militer AS kepada Korp Pasukan Khusus (Kopassus) Indonesia.
Dalam bocoran kawat diplomatik itu disebutkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyon (SBY), secara pribadi mengatakan larangan tersebut bak sebuah tes dalam hubungan bilateral Indonesia dan AS.
Berdasarkan bocoran yang diperoleh oleh the Sidney Morning Herald, Jumat (17/12/2010) enam bulan setelah permintaan pribadi itu, segera Amerika kembali membuka hubungan dengan Kopassus. Meskipun pembukaan kembali hubungan tersebut dipenuhi kritikan dari kelompok pembela HAM.
Kritikan ini tidak lepas dari anggapan gagalnya Pemerintah Indonesia dalam menahan para perwira tinggi yang dianggap terlibat dalam konflik di Timor Leste dan Aceh.
Bocoran kawat ini juga menyebutkan para diplomat AS di Jakart meyakini Presiden Yudhoyono meminta pembukaan kembali kerjasama tersebut, agar pihak militer dan keamanan Indonesia dapat memberikan pengamanan lebih terhadap kepentingan nasional AS di Indonesia. Termasuk pula perang melawan terorisme.
"Presiden Yudhoyono (SBY) dan pejabat senior Indonesia lainnya menjelaskan kepada kami, bahwa pandangan SBY terhadap bantuan bagi Kopassus sebagai tes dalam hubungan bilateral Indonesia-AS. Hal ini dipercaya dapat mengacaukan kunjungan Presiden Obama ke Indonesia, kecuali masalah ini dapat diselesaikan," seperti dalam bocoran wikileaks.
Bocoran WikiLeaks mengenai pencabutan larangan bantuan latihan kepada Kopassus ini dimuat dalam kawat diplomatik Kedubes AS, Januari lalu.
Dalam bocoran kawat diplomatik itu disebutkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyon (SBY), secara pribadi mengatakan larangan tersebut bak sebuah tes dalam hubungan bilateral Indonesia dan AS.
Berdasarkan bocoran yang diperoleh oleh the Sidney Morning Herald, Jumat (17/12/2010) enam bulan setelah permintaan pribadi itu, segera Amerika kembali membuka hubungan dengan Kopassus. Meskipun pembukaan kembali hubungan tersebut dipenuhi kritikan dari kelompok pembela HAM.
Kritikan ini tidak lepas dari anggapan gagalnya Pemerintah Indonesia dalam menahan para perwira tinggi yang dianggap terlibat dalam konflik di Timor Leste dan Aceh.
Bocoran kawat ini juga menyebutkan para diplomat AS di Jakart meyakini Presiden Yudhoyono meminta pembukaan kembali kerjasama tersebut, agar pihak militer dan keamanan Indonesia dapat memberikan pengamanan lebih terhadap kepentingan nasional AS di Indonesia. Termasuk pula perang melawan terorisme.
"Presiden Yudhoyono (SBY) dan pejabat senior Indonesia lainnya menjelaskan kepada kami, bahwa pandangan SBY terhadap bantuan bagi Kopassus sebagai tes dalam hubungan bilateral Indonesia-AS. Hal ini dipercaya dapat mengacaukan kunjungan Presiden Obama ke Indonesia, kecuali masalah ini dapat diselesaikan," seperti dalam bocoran wikileaks.
Bocoran WikiLeaks mengenai pencabutan larangan bantuan latihan kepada Kopassus ini dimuat dalam kawat diplomatik Kedubes AS, Januari lalu.